Hama Dan Penyakit Tanaman Semangka, Serta Tanda-Tanda Dan Cara Pengendalian Paling Ampuh

Hama dan Penyakit Tanaman Semangka – Keberhasilan dalam budidaya flora dapat dilihat dari kemampuan petani dalam menghalangi dan mengatur hama penyakit yang menyerang tumbuhan. Sama mirip tanaman kebanyakan, dalam budidaya tumbuhan semangka juga tak terlepas dari gangguan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Meskipun tergolong jenis flora yang mudah dibudidayakan, perkembangan tumbuhan semangka juga mesti senantiasa diamati untuk menghalangi serangan hama dan penyakit. Untuk itu, petani perlu mengenali cara pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan semangkah untuk mencegah berbagai persoalan seperti kerugian dan gagal panen.


Serangan hama dan penyakit pada tumbuhan semangka berhubungan dekat dengan cara dan teknik budidaya yang dilakukan oleh petani, mirip pada penggunaan benih, lingkungan, lahan tanam, flora inang dan wawasan ihwal pestisida. Berikut ini berbagai macam hama dan penyakit yang kerap menyerang tumbuhan semangka serta gejala dan cara pengendaliannya.


Baca Juga : Cara Budidaya Semangka Secara Hidroponik 


Hama Tanaman Semangka


1. Gangsir (Brachytripes portentosus Licht)


Gejala : Menyerang pada malam hari dengan cara menyantap pangkal batang, pada tumbuhan muda mampu sampai terpotong.


Cara Pengendalian :



  • Lakukan sanitasi lingkungan, lindungi flora kecil dengan menggunakan gelas plastik berlubang.

  • Cara kimiawi bisa gunakan Deltamethrin 25 g/ l (sesuai tawaran) untuk menangani hama gangsir.


2. Spodoptera litura


Gejala : Ulat akan menyerang daun hingga daun berlubang dan rusak. Selain itu spesies ulat ini juga mulai menyerang dan melubangi buah.


Cara Pengendalian:



  • Gunakan cara non kimiawi dengan perhatikan contoh rotasi tumbuhan, menggunakan sex pheromone Ugratas Merah, memakai lawan alami.

  • Cara kimia gunakan insektisida yang berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, klorfluazoron betasiflutrin, profenofos, bacillus turingiensis, lamda sihalotrin.


Baca Juga : Cara Budidaya Semangka Kuning


3. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)


Ciri-ciri: Berwarna putih, bersayap, Seluruh tubuh berselimut serbuk putih mirip lilin.


Gejala : Menghisap cairan didaun semangka hingga menghancurkan jaringan dan sel.


Cara Pengendalian :



  • Cara non kimiawi lakukan sanitasi lingkungan, atur jarak tanam tidak terlampau rapat, rotasi tanam, pemasangan perangkap kuning, eradikasi bagian yang terjangkit, memakai lawan alami.

  • Cara kimiawi lakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin, sipermetrin, imidakloprid, karbosulfan, prothiofos, diafentiuron, tiametoksam.


4. Kutu aphids (Aphids gossypii Glover)


Ciri-Ciri : Berwarna kuning, pada dewasa berwarna agak kehitaman.


Gejala : Menyerang daun dengan cara menggulung dan mengakibatkan pucuk tumbuhan menjadi keriting akibat cairan daunnya dihisap. Serta adanya getah cairan yang mengandung madu dan akan mengkilap dari jarak kejauhan.


Cara Pengendalian :



  • Cara Nonkimiawi, Musnahkan tumbuhan yang terserang hama dengan cabut tumbuhan dan bakar.

  • Cara kimiawi, kerjakan penyemprotan insektisida secara rutin.


Baca Juga : Cara Menanam Semangka Inul 


5. Kutu Daun


Gejala : Menyerang dengan cara menghisap cairan tumbuhan, khususnya pada daun semangka muda. Daun yang terserang akan mengalami klorosis (warna hijau daun memudar), menggulung, mengeriting, kesudahannya tumbuhan semangka menjadi kerdil.


Cara Pengendalian : Lakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin, sipermetrin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, atau lamdasihalotrin.


6. Thrips (Thrips parvispinus Karny)


Ciri-ciri : Berukuran kecil, warna kuning pucat kehitaman, memiliki sungut tubuh berruas-ruas. Hama aktif dimalam hari, menetap dan berkembang biak.


Gejala : Menyerang daun muda dan tunas gres sampai keriting, sampai menjadikan buah tidak wajar .


Cara Pengendalian :



  • Cara nonkimiawi bisa dijalankan dengan rotasi/pergiliran tumbuhan yang bukan famili Cucurbitaceae, menertibkan waktu tanam yang serempak, mempertahankan kebersihan kebun, memakai musuh alami.

  • Cara kimiawi lakukan penyemprotan larutan insektisida berbahan aktif karbosulfan, formrtanat hidroklorida, piraklorofos dan imidakloprid hingga tanaman basah dan merata.


Baca Juga : Cara Budidaya Semangka Non Biji 


7. Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus Boisduval)


Ciri-Ciri : berskala kecil, berwarna merah agak kekuningan/kehijauan, membelah diri dengan mengigit dan menyengat.


Gejala : Menghisap tumbuhan sampai timbul jaring-jaring sarang binatang dibawah permukaan daun, menimbulkan daun berwarna pucat.


Cara pengendalian :



  • Nonkimiawi, lakukan pemungutan eksklusif bab tanaman yang terjangkit dan sanitasi kebun

  • Kimiawi, lakukan penyemprotan dengan akarisida.


8. Henosepilachna spp


Gejala : Hidup dipermukaan daun dengan memakan jaringan daun sampai cuma menginggalkan daun dan daun berlubang-lubang.


Cara Pengendalian:



  • Nonkimiawi, lakukan sanitasi, timbun bab tanaman yang terjangkit, pangkas daun yng terserang dan bakar, pemasangan yellow sticky trap, menggunakan musuh alami.

  • Kimiawi, semprot dengan Insektisida berbahan aktif abamektin ,bensultap, bacillus coagulans, siromazin, piretroid dan organofosfat.


Baca Juga : Cara Menanam Semangka Dalam Pot


9. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)


Ciri-ciri : Berwarna hitam bintik-bintik, panjang badan sekitar 2-5cm, aktif menghancurkan dan bergerak dimalam hari.


Gejala : Menyerang daun utamanya pada tunas muda, sedang ulat sampaumur memangsa pangkal flora.


Cara Pengendalian :



  • Nonkimiawi, kerjakan penanaman secara berbarengan pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya.

  • Kimiawi : Lakukan pengendalian secara kimiawi, dengan insektisida sesuai dengan hukum penanaman buah semangka.


Penyakit Tanaman Semangka


1. Busuk buah


Penyebab: Phytophthora capsici Leonian.

Gejala : Jamur menginfeksi buah menjelang masak dan aktif sehabis buah dipetik.

Cara Pengendalian :



  • Cegah dan hindari kerusakan pada kulit buah, baik selama pengangkutan atau penyimpanan buat. Lakukan pemetikan di siang hari ketika tidak berawan atau hujan.

  • Semprot tanaman dengan fungisida secara periodik.


Baca Juga : Cara Budidaya Putsa atau Apel India


2. Busuk semai

Penyebab: cendawan Pythium ultimum Trow.

Gejala : Menyerang pada benih dikala waktu semai yang menyebabkan batang bibit berwarna coklat, rebah kemudian mati.

Cara Pengendalian : Rendam benih dengan fungisida, penyemprotan fungisida secara periodik.


3. Layu Fusarium

Penyebab: Fusarium oxysporum

Gejala : Tanaman layu mirip kelemahan air, pada pagi dan sore terlihat segar. Jika dibiarkan dalam waktu 2-3 hari flora akan mati kering, berwarna coklat dan batang berkerut.

Cara Pengendalian :



  • Nonkimia, lakukan pergiliran kala tanam dan mempertahankan kondisi lingkungan biar tidak terlampau lembab, menanam pada areal baru yang belum pernah ditanami semangka, melakukan sanitasi kebun dan juga penjarangan tanam.

  • Kimiawi, lakukan dengan menyemprotkan fungisida secara periodik, menanam benih yang sudah direndam fungisida.


Baca Juga : Cara Budidaya Timun Suri


4. Bercak daun


Penyebab : Spora Pseudoperenospora cubensis Rostowzew yang terbawa angin dari tumbuhan yang terjangkit.

Gejala : Permukaan daun timbul bercak kuning, coklat sampai kering dan mati.

Cara pengendalian :



  • Nonkimiawi, kerjakan cara pengendalian seperi pada penyakit layu fusarium.

  • Kimiawi, lakukan penyemprotan dengan fungisida.


5. Antraknosa


Penyebab: Colletotrichum lagenarium.

Gejala : Daun tampakbercak-bercak coklat dan berubah warna kemerahan dan risikonya daun mati. Sedangakan jika menyerang buah, akan tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan makin meluas.


Cara Pengendalian :



  • Non kimiawi mampu dilaksanakan dengan pergiliran tumbuhan, pembuangan flora yang terinfeksi, rotasi tumbuhan, perbaikan drainase tanah.

  • Kimiawi, kerjakan dengan Karbendazim 60% diaduk Mankozeb 80 %.


Baca Juga : Cara Budidaya Blewah 


6. Virus (Watermelon Virus)

Penyebab : virus yang terbawa oleh hama tumbuhan yang meningkat pada daun flora.

Gejala : Menyebabkan daun melepuh, belang-belang, daun berganti bentuk, tanaman kerdil dan muncul rekahan membujuk pada batang.

Cara Pengendalian : Nonkimiawi, lakukan sanitasi, mencabut dan bakar flora, praktekkan sistem Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP), dan rotasi flora, serta mengontrol vektor Aphids maupun Thrip. Kimiawi, lakukan dengan penyemprotan insektisida untuk hama penular seperti thrips maupun aphids.


Itulah beberapa kiat Hama dan Penyakit Tanaman Semangka, Serta Gejala dan Cara PengendalianSemoga gosip yang diberikan bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca.


Comments

Popular posts from this blog

Cara Menurunkan Berat Badan Pada Ayam Bangkok

Wangsit Usaha Dengan Memanfaatkan Limbah Kayu

Direkomendasikan Plushbeds Natural Latex Topper References